Memilih
itu sesuatu yang sangat private buat aku, kenapa ? karena memilih sama seperti kita
beribadah, cukup kita dan Tuhan aja yang tahu, orang lain enggak perlu tahu.
Tapi kebanyakan orang malah seneng aja, kalau apa yang mereka pilih atau apa
yang menjadi pilihan mereka itu banyak yang tahu. Buat apa coba orang lain harus
tahu pilihan kita? Apa untuk pamer? Apa untuk mempengaruhi orang lain, agar memilih
apa yang kita pilih. Gak semudah itu. Dan hal lain yang harus kita tahu siapa
pun pilihan kita, kita pasti benar-benar sudah mencari tahu A sampai Z orang
tersebut lantas ketika kita salah pilih cukuplah kita menyesali apa yang kita
pilih, karen kalau kita ngajak orang lain, jangan sampai orang yang kita
doktrin tersebut menyalahkan kita atas apa yang telah kita lakukan, secara
enggak langsung juga kita ngajak orang kejalan yang salah. Maka dari itu
jadilah warga negara yang bijak dan cerdas agar mampu memilih dan memilah tanpa
harus terhasut oleh segelincir orang yang tak bertanggung jawab.
Hampir
setiap hari ada aja orang yang bertanya “kamu pilih siapa ?” atau “katanya si
INI itu begini loh”. Jujur aja pasti risihkan dengan kalimat-kalimat atau
pertanyaan seperti itu. Karena hal seperti itulah awal mula hoax hidup. Buat
orang yang mudah terpengaruh yo wess dimakanlah mentah-mentah infomasi yang
belum benar itu. Dan untuk melawan hoax itu sendiri enggak gampang, apa lagi
kalau udah terlanjur keracun otaknya. Ketahuilah hoax akan tumbuh 1000x lebih
cepat ketimbang penangkalnya, maka dari itu kita harus peka terhadap kebenaran.
Cara sederhana untuk menangkal atau melawan Hoax itu adalah cari tahu kebenaran
berita tersebut, lalu jika mendapat kiriman informasi maka coba lihat webside
lain, dan jangan lupa minta bantuan kepada orang yang benar-benar bisa membedakan
berita fake dan mana berita benar.
Sebenarnya
kalau di tanya hal semacam itu atau di beri tahu hal yang berbau kebencian,
kembali ke diri kita sendiri seberapa peka kita terhadap berita benar dan
seberapa masa bodohnya kita terhadap berita bohong yang dengan mentah-mentah
kita yakini tanpa ada niat untuk mencari tahu kebenaranya. Percaya tidak
percaya kita itu sebenarnya masih menyimpan keragu-raguan terhadap apa yang
kita pilih,hanya saja kita berusaha menaruh kepercayaan atas dasar harapan yang
semoga saja tidak mengecewakan. Oleh sebab itu sertakan Tuhan di sela-sela
keragu-raguan, agar di beri petunjuk.
Hoax
banyak bentuknya dari yang nampak sampai yang tidak nampak. Yang nampak itu
seperti omongan orang A yang menjalar, dan yang tidak nampak berupa berita
dimedia sosial yang dengan mudah menjalar, dengan berbagai macam bumbu dapur
yang melengkapi hingga menjadi berita terhangat terus sepanjang masa. Kita
semua tahu hal yang paling sensitif itu agama,suku,budaya, dan lain sebagainnya,
yang bisa mengundang isu sara. Maka sebaiknya kita jangan pernah menyinggung
hal tersebut. Tapi, sayangnya segelincir orang malah memanfaatkan hal tersebut,
untuk tujuan tertentu dari pihak tertentu, sehingga menimbulkan prasangka-prasangka
buruk dan juga kebencian. Kita sama-sama tahu begitu banyaknya perbedaan di
Negeri ini, tapi kita harus ingat perbedaan pada diri kita tidak seharusnya
menjadi penghalang untuk kita bersatu. Perbedaan itu seharusnya tidak menjadi
skat untuk kita, tetapi perbedaan itu seharusnya menjadikan kita erat. Intinya perbedaan
bukan alasan untuk saling menyakiti, perbedaan adalah hal yang wajar dalam
kehidupan manusia dan untuk menyikapinya harus dengan hati yang lapang dan
sikap yang manusiawi.
Dulu
ketika memasuki usia wajib memilih, aku memilih untuk Golput karena beberapa
alasanya, dengan sejuta pertanyaan “Kenapa kita harus memilih ? Engga ada
untungnya juga”. Itu dulu yang selalu ada didalam pikiran ku. Ternyata
pemikiran itu sangat salah besar. Tidak memilih sama saja tidak mendukung
keberlangsungan pembangunan di Negeri ini. Loh kok bisa ? yaa...tentu saja
karena salah satu hal yang membantu pembangunan negeri ini agar berlangsung
dengan baik adalah dukungan yang besar dari kita warga Negara indonesia.
Sepandai dan sehebat apa pun pemimpin, ia tidak akan mampu membangun Negara
besar sendiri tanpa dukungan. Apa lagi negara itu seperti Indonesia.
Sampai
suatu hari sadar karena satu kalimat “jika
kamu tidak menggunakan hak suara kamu maka kamu rugi menjadi warga negara”.
Ruginya kenapa ? pertama negara kita ini adalah negara demokrasi, salah satu
bentuk kebebasan berdemokrasi adalah hak memberikan suara pada pemilu, hak memilih
siapa pun yang kita pilih, dan lain sebagainnya. Kedua dengan memberikan suara,
kita mendukung pembangunan berkelanjutan di Negeri ini. Ketiga dengan memberi
suara kita, secara tidak langsung membantu memerangi hoax dengan menyebarkan
hal-hal baik atau berita-berita benar tanpa harus ada pihak tertentu yang ikut
campur. Ayo menjadi generasi muda yang peka dan peduli, Indonesia bukan milik
mereka yang mau berkuasa karena tahtah, Indonesia adalah miliki kita semua yang
mau bekerja sama, membangun, dan menjaga Negeri ini. Jika bukan kita yang
melindungi , siapa lagi ?
Hoax
itu sampah, dan sampah itu harus dibuang pada tempatnya.
INGAT
!!!! Mulailah pekka terhadap kebenaran dan mulailah risih pada kebohongan. Kita
semua tahu orang Indonesai baik, tapi jangan gunakan kebaikan kita, untuk
percaya pada Hoax.
Sukses
untuk pemilu 2019 demi Indonesia yang damai dan sejahtera.
Teriamasih
, terlah membaca. Sampai jumpa pada tulisan berikutnya.
Salam
sayang dari Langit Anoa.