10 April 2020

Si Covid bikin panik

Hay guys.... apa kabar, gimana hari kalian ? aku harap kalian sehat selalu dan tetap dalam lindungan Allah. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan serta menjaga imune tubuh agar tetap kuat untuk menjadi benteng pertahanan melawan Si Covid. Dan jangan lupa untuk tetap mematuhi aturan dari pemerintah, untuk tetep stay at home, kerja, belajar, dan apa pun yang bisa kalian lakukan dirumah aja. Buat yang tetep harus kerja di luar rumah pleace banget kalian harus tetep pake masker dan jaga jarak dengan yang lainnya. kita ambil aksi juga untuk memerangi Si Covid ini. Aku lupa ini udah masuk minggu keberapa sejak di umumkannya kasus positif pertama di Indonesia, sepertinya udah 3 minggu atau sebulan, atau bahkan udah lebih.
Hari ini aku tidak bekerja karena kemarin ada surat edaran dari pak wali kalau kita enggak boleh dulu keluar rumah selama 3 hari, dan karena perusahaan tempat aku kerja menaati aturan tersebut, maka kita diliburkan selama 3 hari, tapi katanya akan ada perubahan di tanggal 11 dan 12, jadi aku tunggu info aja dari perusahaan gimana kelanjutan liburnya. Sebelumnya udah ada himbauan untuk dirumah aja, mengingat kota Kendari menjadi Wilayah Trasmisi lokal dengan penyebaran dan khasus positif yang terus meningkat, maka kemarin turunlah intruksi dari pak wali. Selama 3 hari ini kita semua berharap dengan dihentikannya sejenak aktifitas bisa membantu untuk memutus mata rantai penyebaran Si Covid ini, semoga situasi menakutkan ini lekas berlalu.
Tetapi sejak intruksi ini diturunkan kemasyarakat banyak banget yang mengira kalau itu adalah lockdown, dan walhasil panic buying terjadi di kota kendari sejak kemarin hingga malam, semua swalayan dan pasar full di serbu pembeli, aku sempat melintas disalah satu pasar yang ada dikawasan Andonohu, dan aku kaget banget pasar itu bener-bener full ngalah-ngalahin situasi malam lebaran. Yang aku bayangin adalah Si Covid ketawa-ketawa coy ngelihat masyarakat malah ngumpul disatu tempat tanpa alat pelindung seperti masker dan mereka enggak jaga jarak, malah dempet-dempetan, Ya Allah pokoknya situasinya seperti akan berakhir aja hidup 3 hari kedepan.
Kita harus memperjelas yang terjadi saat ini bukanlah lockdown. Pemerintah kota Kendari mengintruksikan untuk tidak beraktifitas diluar rumah selama 3 hari. Toh pasar, swalayan masih tetep buka, jadi enggak usalah ngeborong barang sebanyak itu, kan kasian yang lainnya, yang enggak bisa belanja buat nyetock di rumah, mereka harus belanja setiap hari dengan uang yang masih tersisa. Jadi kita harus paham dulu lockdown itu yang gimana, karantina wilayah itu kayak apa. Biar enggak salah kaprah, dan enggak kelihat dungu banget gitu loh. Jadi nih ya guys kalau kita di lockdown maka mau keluar buat nyapu halamn rumah aja kita enggak boleh, dan setiap sudut kota di jaga oleh aparat. Terus makan kita dianterin di rumah masing-masing. Oleh sebab itu, agar tak di lockdown kita harus mematuhi aturan pemerintah untuk stay at home, agar si covid ini enggak merajalela. Jadi pleace 3 hari ini gunain buat belajar,buat cari infomasi yang akurat biar kita sama-sama belajar apa yang tidak kita tahu dari situasi ini.
Kita butuh banyak edukasi, infomasi untuk mempelajari situasi. Saat ini bukan waktunya untuk menyalahkan, bukan waktunya untuk mecari keuntungan, bukan waktunya untuk mencari perhatian. Mari kita sama-sama berjuang membantu mereka yang berada di garda depan. Stay at home, jangan kapatuli, jangan bandel, jangan sok jago. Covid enggak bersahabat dengan kita.

Semangat untuk kita semua,
Lekas sembuh dunia,
Lekas pulih indonesia,

TO ME

Hai, Dew...apa kabar ? aku harap kamu baik-baik saja ya. Pada akhirnya kamu sadar menjadi baik saja tidak cukup, menjadi penurut saja tidak ...