26 September 2018

Mahalnya Biaya Menjadi Seorang Supporter, Hilangnya Adab


Haiiiii....kali ini aku akan menjadi orang yang sok peduli dengan sesuatu dan itu terserah aku. Lagi dan lagi nyawa menjadi biaya termahal untuk seorang supporter .

            Aku seorang perempuan yang menyukai bola sejak duduk di bangku SD sampai sekarang, entah itu dikatakan fanatik atau hanya fans-fans biasa, bahasa gaulnya abal-abal. Aku juga marah dan kesal jika club kebanggaanku dihina, dijelekan, direndahkan, dipermalukan. Tapi aku sadar kalau batasku hanya seorang fans yang tugasnya mendukung apa pun yang club kesayanganku lakukan, mau kalah atau menang tugas fans itu hanya satu, terus berada di belakang mereka untuk memberi dukungan. Dukungan bukan hanya bentuk materi, seperti kalian membeli semua marchandise, menonton semua pertandingannya, ikut tournya diseluruh penjuru dunia. Bukan itu, bukan. Tugas utamanya adalah menjadi penguat untuk mereka yang terus berjuang dilapangan hijau yang luas, setelah itu memberi dukungan moral seperti komentar positif diakun media sosial mereka, intinya hal-hal yang positiflah.
            Kalian tahu apa yang paling menyakitkan bagi seorang idolah adalah jika fans mereka menjadi fans yang menyeramkan seperti moster, fans yang merasa paling hebat dan jago, fans yang fanatik tapi memalukan plus merugikan.
            Yang baru-baru ini terjadi adalah iblis berkedok manusia. Aku gak habis pikir kenapa ada manusia yang dengan mudah membantai saudaranya sendiri hanya karena hal yang tak menguntungkan, malahan hal itu merugikan, bukan hanya rugi didiri si pelaku, dikeluarga tapi berdampak pada club kebanggaan mereka, terlebih lagi berdampak pada bangsa. Why does the nation? karena negara kita ini sedang berada di puncak popularitas dimana semua mata dunia tertuju pada negara kita.
            Saat ini manusia semakin menakutkan, berbuat seenaknya tanpa berpikir akibat yang bakalan ditimbulkan, aku gak tahu mereka itu makannya apa, konsumsi edukasinya bagaimana, dan pendidikan lingkunganya seperti apa. Aku gak bilang ini adalah kesalahan orang tua mereka, karena aku percaya 100 % orang tua di belahan dunia mana pun pasti mengajarkan adab prilaku yang baik sebagai manusia kepada anaknya, mengajarkan agama yang sangat sempurna kepada buah hati mereka. Aku justru kasian melihat mereka melakukan hal yang tak beradab itu, terlebih kepada ibu mereka. Ibu yang 9 bulan 10 hari mengandung, terus nyawanya menjadi jaminan untuk sekedar menghadikan diri kalian dimuka bumi, lantas belum juga kalian balas keringat dan darah mereka, kalian malah menumpahkan darah saudara kalian. Manusia macam apa kalian ahhhhh !!!!!!
            Permainan bola hanya sebuah permainan, wajar saja jika timbul emosi disela-selanya, tapi emosinya hanya akan terjadi ditengah lapangan, saat 22 orang mengejar satu bola yang sama dan 2 orang lainnya menjaga pertahanan mereka, maka setelah itu para pemain akan tertawa bersama, minum dan makan bersama, bahkan mungkin mereka chat dan ngobrol bersama membahas permainan yang mereka mainkan, membahas club bola lain. Lah kalian hanya seorang fans yang sedang gila dengan gelar kehormatan, yang mau dikatakan sok jago, mau dikatakan fans fanatik yang melindungin idolanya atau kata kerennya mengkambing hitamkan sebuah kalimat harga diri. kalian malah musuh-musuhan sampai-sampai dengan mudah mendahului tugas malaikat pencabut nyawa.
Sudah berapa banya nyawa manusia menjadi tumbal hanya karena sikap iblis yang kalian tumbuh suburkan dalam tubuh kalian? Setidaknya kejadian kemarin telah menambah daftar kematian manusia akibat betrok antar supporter. Tadi aku nonton acara tv yang membahas khasus ini, dan salah satu mantan ketua supporter club mengatakan sejak tahun 2000 atau 2001 kekacauan ini terjadi. Lalu aku mencari data yang menurutku akurat tentang berapa banya nyawa yang meninggal sia-sia karena kebobrokan otak manusia yang sok jago, you know guys , kurang lebih 40 nyawa yang mati sia-sia dan salah satunya adalah yang ternjadi pada tanggal 23/09/18 kemarin.
Seharusnya sepak bola itu menjadi penyatu bukan pembunuh. Sepak bola itu adalah permainan yang menyenangkan, yang membahagiakan, permainan ini bisa dinikmati oleh semua kalangan, mau yang tua, muda, anak-anak, kaya, miskin, semua bisa menikmati.
Apa lagi nanti ? harsukah terus ada korban ? bagaimana generasi setelah kita ?
Guys, aku bukan orang pintar. Tapi cobalah berpikir lebih luas dan jernih, cobalah berpikir dengan otak yang sehat, kita itu manusia yang katanya makhluk paling sempurna yang Allah ciptakan, tapi seperti ini kah kelakuan yang makhluk sempurna lakukan, jika seperti itu maka kita tidak pantas dikatakan makhluk sempurna yang dilengkapi dengan akal. Marilah memanusiakan manusia, agar kelak kita menjadi manusia yang dimanusiakan juga.  

------------Thank You--------

TO ME

Hai, Dew...apa kabar ? aku harap kamu baik-baik saja ya. Pada akhirnya kamu sadar menjadi baik saja tidak cukup, menjadi penurut saja tidak ...