Haiiiii....kali ini aku akan menjadi orang yang sok
peduli dengan sesuatu dan itu terserah aku. Lagi dan lagi nyawa menjadi biaya
termahal untuk seorang supporter .
Aku seorang perempuan yang menyukai bola sejak duduk di
bangku SD sampai sekarang, entah itu dikatakan fanatik atau hanya fans-fans
biasa, bahasa gaulnya abal-abal. Aku juga marah dan kesal jika club
kebanggaanku dihina, dijelekan, direndahkan, dipermalukan. Tapi aku sadar kalau
batasku hanya seorang fans yang tugasnya mendukung apa pun yang club
kesayanganku lakukan, mau kalah atau menang tugas fans itu hanya satu, terus
berada di belakang mereka untuk memberi dukungan. Dukungan bukan hanya bentuk
materi, seperti kalian membeli semua marchandise, menonton semua pertandingannya,
ikut tournya diseluruh penjuru dunia. Bukan itu, bukan. Tugas utamanya adalah
menjadi penguat untuk mereka yang terus berjuang dilapangan hijau yang luas,
setelah itu memberi dukungan moral seperti komentar positif diakun media sosial
mereka, intinya hal-hal yang positiflah.
Kalian tahu apa yang paling menyakitkan bagi seorang
idolah adalah jika fans mereka menjadi fans yang menyeramkan seperti moster,
fans yang merasa paling hebat dan jago, fans yang fanatik tapi memalukan plus
merugikan.
Yang baru-baru ini terjadi adalah iblis berkedok manusia.
Aku gak habis pikir kenapa ada manusia yang dengan mudah membantai saudaranya
sendiri hanya karena hal yang tak menguntungkan, malahan hal itu merugikan,
bukan hanya rugi didiri si pelaku, dikeluarga tapi berdampak pada club
kebanggaan mereka, terlebih lagi berdampak pada bangsa. Why does the nation?
karena negara kita ini sedang berada di puncak popularitas dimana semua mata
dunia tertuju pada negara kita.
Saat ini manusia semakin menakutkan, berbuat seenaknya
tanpa berpikir akibat yang bakalan ditimbulkan, aku gak tahu mereka itu
makannya apa, konsumsi edukasinya bagaimana, dan pendidikan lingkunganya
seperti apa. Aku gak bilang ini adalah kesalahan orang tua mereka, karena aku
percaya 100 % orang tua di belahan dunia mana pun pasti mengajarkan adab
prilaku yang baik sebagai manusia kepada anaknya, mengajarkan agama yang sangat
sempurna kepada buah hati mereka. Aku justru kasian melihat mereka melakukan
hal yang tak beradab itu, terlebih kepada ibu mereka. Ibu yang 9 bulan 10 hari
mengandung, terus nyawanya menjadi jaminan untuk sekedar menghadikan diri
kalian dimuka bumi, lantas belum juga kalian balas keringat dan darah mereka,
kalian malah menumpahkan darah saudara kalian. Manusia macam apa kalian ahhhhh
!!!!!!
Permainan bola hanya sebuah permainan, wajar saja jika
timbul emosi disela-selanya, tapi emosinya hanya akan terjadi ditengah
lapangan, saat 22 orang mengejar satu bola yang sama dan 2 orang lainnya menjaga
pertahanan mereka, maka setelah itu para pemain akan tertawa bersama, minum dan
makan bersama, bahkan mungkin mereka chat dan ngobrol bersama membahas
permainan yang mereka mainkan, membahas club bola lain. Lah kalian hanya
seorang fans yang sedang gila dengan gelar kehormatan, yang mau dikatakan sok
jago, mau dikatakan fans fanatik yang melindungin idolanya atau kata kerennya
mengkambing hitamkan sebuah kalimat harga diri. kalian malah musuh-musuhan
sampai-sampai dengan mudah mendahului tugas malaikat pencabut nyawa.
Sudah
berapa banya nyawa manusia menjadi tumbal hanya karena sikap iblis yang kalian
tumbuh suburkan dalam tubuh kalian? Setidaknya kejadian kemarin telah menambah
daftar kematian manusia akibat betrok antar supporter. Tadi aku nonton acara tv
yang membahas khasus ini, dan salah satu mantan ketua supporter club mengatakan
sejak tahun 2000 atau 2001 kekacauan ini terjadi. Lalu aku mencari data yang
menurutku akurat tentang berapa banya nyawa yang meninggal sia-sia karena kebobrokan
otak manusia yang sok jago, you know guys , kurang lebih 40 nyawa yang mati
sia-sia dan salah satunya adalah yang ternjadi pada tanggal 23/09/18 kemarin.
Seharusnya
sepak bola itu menjadi penyatu bukan pembunuh. Sepak bola itu adalah permainan
yang menyenangkan, yang membahagiakan, permainan ini bisa dinikmati oleh semua
kalangan, mau yang tua, muda, anak-anak, kaya, miskin, semua bisa menikmati.
Apa lagi nanti ? harsukah
terus ada korban ? bagaimana generasi setelah kita ?
Guys, aku bukan orang
pintar. Tapi cobalah berpikir lebih luas dan jernih, cobalah berpikir dengan
otak yang sehat, kita itu manusia yang katanya makhluk paling sempurna yang
Allah ciptakan, tapi seperti ini kah kelakuan yang makhluk sempurna lakukan,
jika seperti itu maka kita tidak pantas dikatakan makhluk sempurna yang
dilengkapi dengan akal. Marilah memanusiakan manusia, agar kelak kita menjadi
manusia yang dimanusiakan juga.
------------Thank
You--------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar