3 Juni 2021

IZIN SAKIT TERUS !!!


Bekerja dan memiliki pekerjaan adalah fitrah manusia, mau itu sebagai pengusaha atau karyawan, atau apa pun. Tidak ada satu manusia pun yang tidak memiliki pekerjaan selama hidupnya, mau itu buruh kasar, kantoran, pengajar dll. Semua pekerjaan yang kita miliki, adalah menjadi tanggung jawab kita patut disyukuri, mau baik atau tidak, bisa jadi pintu rejeki yang Tuhan kasih memang melalui pekerjaan itu, mau banyak atau sedikit hasilnya, bagaimana kita bersyukur. 

Hidup di era saat ini kita tak bisa lepas dari perkembangan teknologi, media sosial khususnya yang semakin hari, semakin berkembang. Sepertinya semua makhluk di dunia ini tidak lagi menjalankan kehidupan sesungguhnya di Dunia nyata, mereka lebih memilih hidup dalam dunia maya seperti itu. Untuk mencari perhatian orang lain, untuk menarik rasa simpati orang lain, untuk memperlihatkan pencapaian yang diraih, keberhasilan yang di dapat dan ada juga untuk memperlihatkan kegagalan yang di terima. Tak jarang utnuk memamerkan keahlian, kemampuan, dan juga kebodohan.

Akhir-akhir ini banyak sekali kehidupan yang sengaja di UP ke publik, yang kemudian menjadi viral, ada yang berguna dan ada yang tak berguna juga. Banyak sekali orang yang berargumen, beropini, dll dengan ilmu mumpuni, bersahaja, bermanfaat. Namun tak jarang pula argumen yang sengaja dibuat dengan ilmu yang dangkal tapi ingin terlihat dalam. Padahal kalau belajar lebih lagi pasti akan jauh lebih berisi. 

Beberapa hari yang lalu aku dibuat emosi dan sedikit tak terima dengan salah satu video yang di UP oleh salah satu akun media sosial, disana mereka memperlihatkan satu argumen seorang pria yang mengatakan "Izin sakit karyawan, merupakan tindakan sabotase ke perusahaan".

Disana dia mengatakan, dan menyarankan pertanyaan ini "Bisa bangun gak? Bisa. Bisa jalan gak? Bisa. Bisa makan gak? Bisa. Bisa naik motor gak? Bisa. Berarti bisa ke kantor." lanjut ia juga mengatakan "Kebanyakan orang yang izin sakit, izin sakit, izin sakit, kebanyakan gak bener-bener sakit. Mereka hanya ingin menyabotase bisnis anda."

Kata Sabotase atau Menyabotase sepertinya tidak pantas disandangkan pada seorang karyawan. Kenapa ? karena sabotase atau menyabotase merupakan tindakan merusak atau menentang kelancaran kerja yang di akibatkan oleh buruh atau tenaga kerja yang tidak puas. Disini garis bawahi TIDAK PUAS ! Tidak puas ini banyak penyebabnya, dan masing-masing ada sebab dan akibatnya. Tidak puas bisa berasal dari internal/external perusahaan yang tidak memperhatikan hak-hak karyawan, yang tidak mensejahterakan karyawan, dan lain sebagainya. 

Izin sakit bahkan dijamin dalam dalam Uud dan merupakan hak karyawan. Simpelnya jika seorang owner tidak mempercayai si karyawan sakit, kan bisa kerumahnya untuk melihat dan menjenguk, enggak usah berspekulasi yang aneh-aneh, nuduh karyawan ini dan itu.

Tolong !!! Di garis lagi, tidak semua izin sakit itu, tentang tidak bisa bangun, tidak bisa makan, tidak bisa berkendara, atau bahkan sampai harus dirawat di ICU dan lain sebagainya. Jika argumennya seperti itu kenapa tak sekalian saja mengatakan "selama masih tersisa nyawa harus tetap kerja, silahkan tidak masuk kerja kalau sudah mati." Sakit itu banyak macamnya, yang paling sulit sembuh adalah ketika mental sakit. Penyebab mental sakit itu banyak sekali. 

Penyebabnya bisa dari target yang banyak, team kerja yang tidak solid, kondisi dan situasi kantor yang toxic, lingkaran pertemanan yang buruk, sikap dan sifat atasan yang toxic, itu semua bisa bisa membuat mental karyawan sakit. Dan setidaknya butuh sehari atau dua hari untuk merecovery  diri, dan jelas saja karyawan harus menggunakan hak Izin Sakitnya untuk itu. 

Mengobati mental yang terlanjur sakit karena kondisi dan lingkungan toxic itu tidak semudah mengobati luka dengan betandine, Boss.

Memang benar perusahaan membayar karyawan, karena upah yang di terima adalah hak karyawan yang tidak bisa di ganggu gugat oleh perusahaan. Memang benar itu tanggung jawab seorang karyawan harus tetap bekerja dalam kondisi apa pun, tapi ingat kondisi mental yang tidak sehat dapat mempengaruhi perusahaan. Kok Bisa ? karena apa pun yang dikerjakan dengan mental yang tidak sehat akan sia-sia, dan itu akan merugikan perusahaan. 

Oleh sebab itu situasi dan kondisi lingkungan kerja juga mempengaruhi tingkat kinerja seorang karyawan, jadi jangan mengatakan izin sakit, izin sakit, izin sakit sebagai tindakan menyabotase perusahaan itu tidak tepat. Sebaliknya sebagai seorang atasan yang bijak dan berwibawa, yang tidak hanya mementingkan urusan profit-profit saja, cobalah memiliki pertanyaan ini dalam hati dan pikiran anda "Apa yang menyebabkan karyawan saya selalu izin sakit? padahal fisiknya terlihat baik-baik saja."

Karyawan itu salah satu aset perusahaan, karena, "pertama, peran karyawan sebagai sumber daya manusia sangat dibutuhkan untuk menentukan kesuksesan berdirinya suatu perusahaan. Kedua, karyawan atau human capital menjadi sangat penting karena dapat menghasilkan nilai tambahan untuk perusahaan." 

Memang benar ada beberapa karyawan yang sikap dan siftanya, bahkan tindakannya dapat merugikan perusahaan. Dan karyawan seperti ini harus di tindak, agar tercipta kondisi yang baik demi keberlangsungan perusahaan.

Ada satu pertanyaan dan kalimat yang sampai detik ini masih saya ingat dari seorang owner, saat pertama kali saya diterima bekerja, ia mengatakan "Kenapa saya tidak mengurus perusahaan ini sendiri, padahal saya bisa ? kenapa saya membutuhkan karyawan seperti Si A, Si B, dan yang lainnya ? lalu saya menjawab karena bapak tidak mau capek. Lalu jawabannya bukan itu, ia menjawab "Saya bisa mati kalau mengerjakannya sendiri, karena suatu hari perusahaan saya ini akan besar bersama mereka, dan mungkin juga bersama kamu." itu kata dia.

Nilailah karyawan mu seberharga perusahaan mu. Bagaimana kau merawat perusahaan mu, seperti itu kau merawat karyawan mu. Bagaimana kau membuat nyaman perusahaan mu, seperti itu pula kau menciptakan kondisi dan situasi yang nyaman bagi karyawan mu. 

Loyalitas tanpa batas itu nyata, bagi mereka yang dihargai jasanya
Kesetiaan itu nyata bagi mereka yang tak pernah dikhiyanati baktinya
Evaluasi kinerja mu, bukan hanya karyawan mu.


Salam buruh
kerja lembur bagai kuda



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TO ME

Hai, Dew...apa kabar ? aku harap kamu baik-baik saja ya. Pada akhirnya kamu sadar menjadi baik saja tidak cukup, menjadi penurut saja tidak ...