2 Januari 2020

Sepucuk Kata untuk 2019

                          Kota Lama, 2019

Enggak berasa yaa 2019 t'lah berlalu 3 hari yang lalu, banyak hal yang terlewatkan, banyak hal yang terjadi dan banyak hal yang terlupakan oleh kita.

Bagaimana hati ? apa ia sudah baik-baik saja.
tentang lukanya bagaimana ? apa ia sudah menyembuhkan diri. 
tentang bahagianya bagaimana ? apa ia sudah menemukan tempatnya. 

Banyak hal yang terlewatkan tahun lalu begitu saja, berjalan lurus, sesekali menoleh dan tergerak pada masa lalu, kembali mengingat luka. katanya banyak luka yang menyembuhkan dirinya dengan sangat keras hingga tak ada cela untuk istirahat.

Bagaimana dengan kamu ? apa baik-baik saja sepanjang 2019 ?
bagaimana kisah mu ? apa berjalan mulus seperti dia?
bagaimana, apa kamu bisa bahagia tanpa dia ?
dan bagaimana ? apa sudah dapat gantinya?

..........................................................................


Mari memaafkan apa saja yang telah terjadi sepanjang tahun lalu. 

Berawal dari seringnya bertemu, membuat kita mudah merasakan kenyamanan,hingga tak jarang memeluk kecewa, kita terlalu mudah bergantung pada espektasi diri, harapan yang terlalu tinggi yang tak jarang membuat kita menelan pil pahit yang bernama kecewa. Ada banyak hal yang terjadi bukan? tentang 2019 apa saja yang membuat mu begitu terluka? apa masih tentang cinta? apa masih tentang rindu? atau masih tentang dia yang memilih hidup bersama orang lain? mungkin saja tentang rasamu yang tak terbalaskan, atau ego mu yang tak terkalahkan. 

Aku rasa tidak hanya itu saja, 2019 terlewatkan dengan banyak luka, itu yang ku lihat sepanjang tahun, dari kekecewaan hati akan negeri, kekecewan hati akan diri. Entahlah !!!

Aku ingin kita baik-baik saja meninggalkan 2019, dan menyongsong 2020 dengan baik dan bijak, tanpa ada prasangka buruk seperti membenci mungkin. Aku ingin kita mengambilnya sebagai kenangan manis, sekalipun tak semanis itu. Ia aku sangat paham tentang hati mu yang masih memar, bahkan patah, bahkan pilu. Rasanya tidak adil jika menyalahkan. Sebab luka, kegagalan dan banyak hal lainnya itu adalah pembelajaran untuk kita menjadi lebih baik, kita sama-sama paham banyak hal yang tak bisa sejalan dengan apa yang kita harapkan.

Berterimakasihlah pada 2019 yang telah menemanimu dengan penuh bahagia, meski sesekali terluka, bukan kah itu bunga-bunga kehidupan, "kata orang tua dulu hidup itu seperti makan sayur asem yang rasanya campur aduk atau kata anak 90-an hidup itu seperti makan permen nano yang manis asem rame rasanya"

Salam hangat dari Kutipan Skrip






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TO ME

Hai, Dew...apa kabar ? aku harap kamu baik-baik saja ya. Pada akhirnya kamu sadar menjadi baik saja tidak cukup, menjadi penurut saja tidak ...