28 Desember 2019

Berbicara tentang 2019

Untuk meninggalkan 2019

Lama sekali rasanya tak pernah bercerita tentang perjalanan hidup selama 2019. Pasti ada banyak sekali kisah yang terlewatkan, bahkan tak sempat diceritakan.
perubahan apa saja yang telah kalian alami dan gols apa saja yang telah kalian capai, lalu doa mana yang telah Tuhan kabulkan tahun ini atau yang belum Tuhan kabulkan. Semoga kelak doa-doa itu menjadi penerang dimasa depan.

Rasanya baru kemarin bercerita tentang 2018, ech hari ini kita bercerita tengan 2019 yang sebentar lagi akan berakhir, rasanya waktu tak cukup untuk berbagi dan bertemu, terlalu cepat hingga ada banyak kesempatan yang terlewat begitu saja dan tak tergapai, sangking santainya atau karena terlalu sibuk dengan kesuksesan orang lain.

Pagi tadi bangun jam 3 bukan hal baru bahkan sudah menjadi tabiat, terlebih lagi biasanya belum tidur malahan. ada tugas yang harus di selesaikan untuk dosen ku, setelah 2 minggu terakhir bergelut dengan tugas-tugas kuliah yang makin hebat dan padat, tiba juga akhirnya subuh tadi beres semua. allhamdulillah bisa bernafas jauh lebih lega dan bisa istirahat lebih baik lagi.

Ngomongin soal kuliah, aku udah semester lima loh :)
Enggak berasakan kan, akhirnya aku ada di posisi ini, siapa yang sangka dulunya aku selalu ngeluh ini itu, sanggup apa enggak kuliah sambil kerja dan lain-lainlah pokoknya, ternyata berlalu juga. semester lima masa semua mahasiswa pasti rasa, dengan tugas yang semakin hebat dan tanggung jawab yang semakin besar. Aku enggak nyangka semester lima bakalan secapek ini man, padahal banyak yang bilang semester lima itu udah mulai santai enggak kaya semester sebelumnya, ech taunya babak belur. Allhamdulillah menyenangkan sekali lelahnya asal dinikmati ajak prosesnya. 

Ngomongin 2019 banyak hal yang tak terduga dan nampak seperti tiba-tiba. Kadang suka mikir, ko bisa, kok gini, pokoknya banyak kok...kok...
Apa aku sudah cerita tentang buku ke-dua ku? yaa bukan buku peribadi tepatnya buku Antologi puisi, isinya ratusan puisi dari kawan-kawan ku di kelas menulis online, alhamdulillah waktu akhir 2018 buku antologi puisi pertama ku jadi dan diawal tahun 2019 buku antologi puisi ke dua ku jadi, aku udah punya 2 buku yang didalamnya ada nama ku dan tersebar diseluruh negeri. Emang enggak terkenal tapi aku patut berbangga diri atas gols yang ku dapat, setidaknya aku berani nantang diri ku untuk bisa dan semoga di 2020 bisa punya buku sendiri, Aamiin :)

Pernah berkata begini pada Tuhan "Izinkan aku memiliki buku yang didalamnya ada nama ku" dan dikabulkan. Bener-bener Maha Baik banget. Yang tadinya pesimis akhirnya optimis, semoga saja dimasa yang akan datang aku lebih percaya diri lagi.

Baiklah kita berpindah dengan pekerjaan ku, aku masih bekerja di tempat yang sama, kali ini hati ku bener-benar sudah menerima kekalahan yang kemarin, dan enggak berasa udah setahun juga stay ditempat baru dengan aktifitas baru yang semunya serba belajar dari awal lagi. Banyak banget pelajaran yang aku dapat dari kesalahan 2018, aku sempet membenci beberapa orang dan nyalahin mereka juga, padahal mah  diri sendiri juga banyak kurangnya. Kurang lebih setahun ini aku belajar untuk intropeksi diri, mencoba berdamai dengan diri, melihat letak kesalahanku, dan mencoba untuk memperbaiki semua selagi masih bisa.Selama setahun ini juga dah coba belajar untuk tenang dan memaafkan segalanya, mencoba untuk menjadi orang yang open minded, untuk melihat segala sesuatunya itu tidak hanya dari satu sisi, untuk tidak saling menyalahkan. Mencoba untuk menjadi orang yang menerima segala sesuatu dengan pikiran pisitif agar tidak menjadi boomerang buat diri sendiri, pokoknya semua hal yang kemarin-kemarin menyakitkan ingin digantikan dengan kebahagiaanlah pokoknya.

...................................................................................................................................................................

Sepanjang 2019 banyak insident yang menyayat hati, ini tentang ibu pertiwi yang tersakiti batinnya, menyaksikan anak-anaknya bersitegang hingga merengang nyawa. Mulai dari pristiwa teknologi dimana revolusi 4.0 teknologi moderen yang makin cangih, bahkan manusia hampir tergantikan jika tak dapat menlakukan perbuahan pada dirinya, pristiwa kesehatan yang iurannya membunuh masyarakat kecil dan pelayanannya menyakitkan hati, tak usah ku sebutlah kalian pasti sudah tahu apa yang ku maksud, pristiwa politik dan hukum yang tentang penolakan Ruu dan kebijakan-kebijakan yang dianggap ngelawak, pristiwa bencana alam yang terjadi dibeberapa daerah di negeri. 

Semoga semua sakit yang dialami sepanjang tahun ini lekas sembuh dan membaik, semoga dimasa depan kita menjadi manusia yang lebih memanusiakan segala hal, ini tidak hanya untuk manusia, namun untuk tumbuhan (hutan yang sengaja dibakar untuk kepentingan para rakus), untuk para hewan (yang sengaja dibius untuk dijual kepada mereka yang tak bertanggung jawa, untuk hewan yang di jadikan sirkus), untuk bumi yang kian hari menjerit karena perutnya yang dikoyak-koyak sebab isinya dipaksa habis oleh para serakah, untuk semesta yang kian menunjukkan usia tuanya. 

Mari mejadi manusia !

Terimakasih untuk semuanya, Bye 2019
Ajarkan segala hal yang belum terlaksana, i'm ready 2020





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TO ME

Hai, Dew...apa kabar ? aku harap kamu baik-baik saja ya. Pada akhirnya kamu sadar menjadi baik saja tidak cukup, menjadi penurut saja tidak ...