30 Juli 2022

TO ME

Hai, Dew...apa kabar ? aku harap kamu baik-baik saja ya. Pada akhirnya kamu sadar menjadi baik saja tidak cukup, menjadi penurut saja tidak cukup, menjadi setia saja tidak cukup, menjadi bisa segala hal saja tidak cukup. Kenapa harus sedih si Dew ? ini bukan kali pertama, tapi ini kali ke-dua, ya kamu masih terbilang anak baru sih, kamu harus memulai dari awal lagi menyambungkan obrolan, menyambungkan perbedaan, mencari kecocokan dengan orang-orang baru. Sejujurnya bukan tidak bisa berbaur dengan mereka, tapi akan makan waktu, i know u. Si manusia paling sulit berada di lingkungan baru, tapi dunia di ciptakan seperti itu, setiap hari kita akan bertemu dengan orang baru dan bahkan lingkungan baru, tinggal tunggu waktu saja.

Flashback dulu yaa.... Aku bekerja di perusahaan ini 12 September 2013, waktu itu usia ku 17 tahun lewat 4 bulan "masih sangat daun hijau" kata laki-laki bertubuh bulat dengan mata sipit yang tajam. Dia bertanya apa hal yang paling aku suka, ku jawab ; aku suka baca buku, suka bola dan aku suka bela diri. Dengan expresi wajah yang sampai detik ini tak bisa ku lupa dia berkata "coba tunjukkan bela diri yang kamu tau". Sayangnya waktu itu aku tidak menunjukkannya karena guru ku bilang "bela diri bukan untuk dipamerkan atau disombongkan" mungkin kalau ku tunjukkan meja kaca itu akan pecah hahahahah canda pecah. Sayangnya kerja 12 jam membuat tubuh ku yang mudah di atur kini seperti pohon kering yang sangat kaku,,, hahaha 

Mungkin waktu itu dewi fortuna sedang berada di pihak ku, aku anak yang baru lulus sekolah, langsung di terima dan bahkan posisi ku tidak main-main, admin crew. wowww siapa yang tidak besar kepala dan bangga seperti tak ada sehebat diri ku waktu itu wkwkwk...... waktu berjalan landai ku rasa waktu itu, semua hal yang ku lakukan seolah-olah jalan di tempat ya. Waktu itu aku memasuki usia remaja ke dewasa yang sedang mencari jati diri, tujuan hidup dan lain-lain. Aku berkata pada diri ku, cukup dua bulan saja ya. Ternyata, diri ku sendiri pun bisa menipu ku, naif dan sangat menjengkelkan. 

Orang-orang di samping meja ku bergantian keluar masuk, dengan orang berbeda pertiga bulan, perenam bulan, setahun bahkan sampai detik ini. Tapi, aku yang dulu berkata cukup dua bulan saja malah masih stay adem ayem sampai detik ini. Menikmati hal yang tak ku sukai. Kemuadia waktu terus berjalan dan tiba-tiba aku kuliah, dan tiba-tiba tgl 12 agustus 2019 aku mendengar kalimat ini "Mulai besok kamu dicabang B ya, Dew. Untuk sementara" karena aku dongo, dungu, pokoknya polos goblok jadi satu hahahhaah... tersadar setelah dengan terang-terangan meja yang ku bangga kan di duduki orang lain.

Kemudian muncul pertanyaan "ahh ini apa ?" setelah sadar bahwa aku di pindah ? di buang ? atau di rolling lah bahasa kerennya, hati ku hancur, di tambah lagi dari cerita-cerita yang ku dengar ada dalang yang sedang bermain wayang hahahaha.... Anak keras kepala, yang kepalan tangannya sakit di buat hancur bak kaca pecah. Tak banyak yang tau hanya satu orang mungkin kalau sejak hari pertama hingga bulan ke-3 aku mengalami depresi berat karena kejadian itu, dan aku berusaha untuk sembuh sebisa ku. berkata seorang kawan itu aku bisa melalui hari-hari yang berat itu. Kemudian aku menjalani hidup ku dengan normal kembali. 

Tiba-tiba dunia berubah, virus menyebar dimana-mana. tiba-tiba aku ujian proposal, tiba-tiba aku ujian hasil, tiba-tiba aku skripsi dan wisuda, tiba-tiba aku jatuh cinta dan tiba-tiba aku patah hati lagi wkwkwkwk. Wahhhh skenario Tuhan luar biasa sekali di jalan cerita hidup ku. Waktu berjalan sesuai dengan seharusnya, tak ada yang menghentikan detaknya, perputarannya, siang-malam, panas-hujan semua berjalan sesuai ketentuannya. Dan, sudah seperti itu seharusnya kan!

Okey,,, Kita kembali ke sini. Dan, setelah kurang lebih 4 tahun kejadian itu berlalu dan aku menikmati hari-hari ku dengan terus belajar. Pada tgl 28 July 2022 aku menerima pesan "setelah magrib kekantor ya dek" setalah satu jam lima puluh tujuh menit, seseorang berkata "mulai tgl 1 agustus 2022 kamu pindah ke cabang C ya dek." Sejujurnya aku bingung harus bereaksi seperti apa, senang atau sedih. Karena seingat ku beberapa minggu lalu pernah berkata "kenapa ya aku gak di rolling-rolling seperti yang lain" Sejujurnya aku hampir, oh tidak, aku sudah besar kepala, pikir ku karena aku kompeten untuk tetap berada di cabang B, ternyata aku salah,,, hahahaha.

Aku sedih, sama sedihnya seperti 4 tahun lalu. Tapi, kali ini aku bisa mengotrol emosi yang dulu tak bisa ku tahan sedikit pun, seperti petasan meledak-ledak, sumpah serapah terucap wkwkwwkkw..... Aku berfikir "apa aku sudah sedewasa itu ya" namun aku merenung sejenak dan menemukan jawabannya, ternyata waktu dan banyaknya kejadian yang terjadi atas kehendaknya membuat ku lebih siap dengan hal-hal yang terjadi di luar kendali ku.

Sejujurnya aku mau berterimaka kasih pada buku Filosofi Teras yang baru-baru saja selesai ku baca beberapa minggu sebelum kabar ini ku dengar. Ternyata pesan dan makna buku itu sampai kedalam pikiran dan hati ku. Kini aku bisa biasa-biasa saja terhadap hal-hal yang tidak aku suka dan tetap menjalani sesuai dengan porsinya. Aku percaya setiap kejadian dalam hidup ku atau di dunia ini ada tangan Tuhan yang dengan lembut menulis skenario epic di setiap episodenya.

Pesan ku ; Bertindaklah seperti seharunya, jangan terlalu jauh, pun jangan terlalu dekat. Maksudnya gimana ? kalian punya jawaban sendiri di dalam diri kalian. Intinya jadilah orang yang menggunakan hati di waktu itu di perlukan, dan menggunakan logika di waktu itu di perlukan, jangan mengandalkan linsan, karena itu yang akan membunuh. 


Terima kasih sudah membaca :) 

Temui aku di Media sosial

Ig : @Dewhyindahw95

3 Juni 2021

IZIN SAKIT TERUS !!!


Bekerja dan memiliki pekerjaan adalah fitrah manusia, mau itu sebagai pengusaha atau karyawan, atau apa pun. Tidak ada satu manusia pun yang tidak memiliki pekerjaan selama hidupnya, mau itu buruh kasar, kantoran, pengajar dll. Semua pekerjaan yang kita miliki, adalah menjadi tanggung jawab kita patut disyukuri, mau baik atau tidak, bisa jadi pintu rejeki yang Tuhan kasih memang melalui pekerjaan itu, mau banyak atau sedikit hasilnya, bagaimana kita bersyukur. 

Hidup di era saat ini kita tak bisa lepas dari perkembangan teknologi, media sosial khususnya yang semakin hari, semakin berkembang. Sepertinya semua makhluk di dunia ini tidak lagi menjalankan kehidupan sesungguhnya di Dunia nyata, mereka lebih memilih hidup dalam dunia maya seperti itu. Untuk mencari perhatian orang lain, untuk menarik rasa simpati orang lain, untuk memperlihatkan pencapaian yang diraih, keberhasilan yang di dapat dan ada juga untuk memperlihatkan kegagalan yang di terima. Tak jarang utnuk memamerkan keahlian, kemampuan, dan juga kebodohan.

Akhir-akhir ini banyak sekali kehidupan yang sengaja di UP ke publik, yang kemudian menjadi viral, ada yang berguna dan ada yang tak berguna juga. Banyak sekali orang yang berargumen, beropini, dll dengan ilmu mumpuni, bersahaja, bermanfaat. Namun tak jarang pula argumen yang sengaja dibuat dengan ilmu yang dangkal tapi ingin terlihat dalam. Padahal kalau belajar lebih lagi pasti akan jauh lebih berisi. 

Beberapa hari yang lalu aku dibuat emosi dan sedikit tak terima dengan salah satu video yang di UP oleh salah satu akun media sosial, disana mereka memperlihatkan satu argumen seorang pria yang mengatakan "Izin sakit karyawan, merupakan tindakan sabotase ke perusahaan".

Disana dia mengatakan, dan menyarankan pertanyaan ini "Bisa bangun gak? Bisa. Bisa jalan gak? Bisa. Bisa makan gak? Bisa. Bisa naik motor gak? Bisa. Berarti bisa ke kantor." lanjut ia juga mengatakan "Kebanyakan orang yang izin sakit, izin sakit, izin sakit, kebanyakan gak bener-bener sakit. Mereka hanya ingin menyabotase bisnis anda."

Kata Sabotase atau Menyabotase sepertinya tidak pantas disandangkan pada seorang karyawan. Kenapa ? karena sabotase atau menyabotase merupakan tindakan merusak atau menentang kelancaran kerja yang di akibatkan oleh buruh atau tenaga kerja yang tidak puas. Disini garis bawahi TIDAK PUAS ! Tidak puas ini banyak penyebabnya, dan masing-masing ada sebab dan akibatnya. Tidak puas bisa berasal dari internal/external perusahaan yang tidak memperhatikan hak-hak karyawan, yang tidak mensejahterakan karyawan, dan lain sebagainya. 

Izin sakit bahkan dijamin dalam dalam Uud dan merupakan hak karyawan. Simpelnya jika seorang owner tidak mempercayai si karyawan sakit, kan bisa kerumahnya untuk melihat dan menjenguk, enggak usah berspekulasi yang aneh-aneh, nuduh karyawan ini dan itu.

Tolong !!! Di garis lagi, tidak semua izin sakit itu, tentang tidak bisa bangun, tidak bisa makan, tidak bisa berkendara, atau bahkan sampai harus dirawat di ICU dan lain sebagainya. Jika argumennya seperti itu kenapa tak sekalian saja mengatakan "selama masih tersisa nyawa harus tetap kerja, silahkan tidak masuk kerja kalau sudah mati." Sakit itu banyak macamnya, yang paling sulit sembuh adalah ketika mental sakit. Penyebab mental sakit itu banyak sekali. 

Penyebabnya bisa dari target yang banyak, team kerja yang tidak solid, kondisi dan situasi kantor yang toxic, lingkaran pertemanan yang buruk, sikap dan sifat atasan yang toxic, itu semua bisa bisa membuat mental karyawan sakit. Dan setidaknya butuh sehari atau dua hari untuk merecovery  diri, dan jelas saja karyawan harus menggunakan hak Izin Sakitnya untuk itu. 

Mengobati mental yang terlanjur sakit karena kondisi dan lingkungan toxic itu tidak semudah mengobati luka dengan betandine, Boss.

Memang benar perusahaan membayar karyawan, karena upah yang di terima adalah hak karyawan yang tidak bisa di ganggu gugat oleh perusahaan. Memang benar itu tanggung jawab seorang karyawan harus tetap bekerja dalam kondisi apa pun, tapi ingat kondisi mental yang tidak sehat dapat mempengaruhi perusahaan. Kok Bisa ? karena apa pun yang dikerjakan dengan mental yang tidak sehat akan sia-sia, dan itu akan merugikan perusahaan. 

Oleh sebab itu situasi dan kondisi lingkungan kerja juga mempengaruhi tingkat kinerja seorang karyawan, jadi jangan mengatakan izin sakit, izin sakit, izin sakit sebagai tindakan menyabotase perusahaan itu tidak tepat. Sebaliknya sebagai seorang atasan yang bijak dan berwibawa, yang tidak hanya mementingkan urusan profit-profit saja, cobalah memiliki pertanyaan ini dalam hati dan pikiran anda "Apa yang menyebabkan karyawan saya selalu izin sakit? padahal fisiknya terlihat baik-baik saja."

Karyawan itu salah satu aset perusahaan, karena, "pertama, peran karyawan sebagai sumber daya manusia sangat dibutuhkan untuk menentukan kesuksesan berdirinya suatu perusahaan. Kedua, karyawan atau human capital menjadi sangat penting karena dapat menghasilkan nilai tambahan untuk perusahaan." 

Memang benar ada beberapa karyawan yang sikap dan siftanya, bahkan tindakannya dapat merugikan perusahaan. Dan karyawan seperti ini harus di tindak, agar tercipta kondisi yang baik demi keberlangsungan perusahaan.

Ada satu pertanyaan dan kalimat yang sampai detik ini masih saya ingat dari seorang owner, saat pertama kali saya diterima bekerja, ia mengatakan "Kenapa saya tidak mengurus perusahaan ini sendiri, padahal saya bisa ? kenapa saya membutuhkan karyawan seperti Si A, Si B, dan yang lainnya ? lalu saya menjawab karena bapak tidak mau capek. Lalu jawabannya bukan itu, ia menjawab "Saya bisa mati kalau mengerjakannya sendiri, karena suatu hari perusahaan saya ini akan besar bersama mereka, dan mungkin juga bersama kamu." itu kata dia.

Nilailah karyawan mu seberharga perusahaan mu. Bagaimana kau merawat perusahaan mu, seperti itu kau merawat karyawan mu. Bagaimana kau membuat nyaman perusahaan mu, seperti itu pula kau menciptakan kondisi dan situasi yang nyaman bagi karyawan mu. 

Loyalitas tanpa batas itu nyata, bagi mereka yang dihargai jasanya
Kesetiaan itu nyata bagi mereka yang tak pernah dikhiyanati baktinya
Evaluasi kinerja mu, bukan hanya karyawan mu.


Salam buruh
kerja lembur bagai kuda



28 Januari 2021

Bunga itu mewakili perasaan part 1


Bunga Lili Orange

Ada perasaan yang tak mampu di ucapkan, bukan karena takut tapi memang seperti itu seharusnya. Lebih baik diam. Seperti yang di ucapkan orang-orang hebat "Diam mu adalah emas" lalu bagaimana jika diam itu membuat semuanya semakin runyam? 

Banyak kecewa yang hidup di antara kita dengan versi yang berbeda-beda, 
hadirnya tak terduga, 
hingga membuat luka.

Menangis adalah bentuk protes yang tak berkalimat dan berkata. Namun sarat akan makna yang bernada dan bersuara. Sejauh dan sebanyak apa pun kecewa mu tak akan pernah habis meski diceritakan setiap hari. Tiga ratus enam puluh lima hari, perharinya selalu ada kecewa yang hadir dan tumbuh di sekitar kita.

Aku sama dengan kalian memiliki kecewa yang luar biasa. Sampai detik ini masih berharap kecewa itu pergi, walau mencoba mengikhlaskan. Namun, aku. Sekali lagi sama dengan kalian, hanya manusia biasa, yang mudah percaya dan mudah mengharapkan kepada manusia. 

Kemarin, Aku kembali kecewa.
Aku menangis, sejadi-jadinya hingga tak mampu berkata-kata. 
Kalian tau kan banyak keadilan yang tak sampai kepada pemiliknya. 
Karena mereka mudah di ajak berdiskusi, beda dengan kita.

Kemarin, Aku kembali kecewa, sama seperti mu.

2 November 2020

INI PUISI UNTUK KAMU


 1995, Nyawamu lahir

By : Dewhy Indah.w


Tuhan dengan baiknya meneteskan cahaya

Hiduplah dia dengan semua kebaikan ilahi

Dilahirkan dengan peluh dan rintih

 

Tangisnya menggema

Seisi dunia mendengar, lalu mendokan

 

Anak manusia lahir ditahun sulit

Krisis menerpa

Kemiskinan dimana-mana

           

                        Kendari, 2019

semangat ajalah, jangan stress

 halo...

    Setelah curhatan ku tentang menghadapi semester tujuh dan juga persembahan puisi seadanya yang ku buat, kali ini aku ingin berceritra lagi. masih seputar perkuliahan ku dan kesulitan ku disemester tujuh ini. Kurang lebih ini sudah berjalan dua hingga tiga minggu, setelah memutuskan untuk memulai lebih dulu. Ketika teman-teman ku yang seangkatan masih pada santai,bahkan bisa liburan dan lain-lain, entah mengapa aku seperti dikejar musuh, yang semakin aku santai berlari maka ia semakin terasa dekat dan mengancam ku. Aku tau kepanikan ini tak bagus dan seharusnya tidak perlu, karena bisa menganggu kesehatan fisik dan juga mental ku. berfikir terlalu keras itu tidak baik.

    Menentukan judul untuk karya ilmiah ternyata tak semudah itu, tidak seperti menentukan judul pada karya fiksi seperti puisi atau cerpen. meskipun keduanya sama-sama membutuhkan riset dll, namun tingkat kesulitannya sungguh berbeda. hingga saat ini aku dibuat babakbelur hanya dengan membaca puluhan jurnal dari penulis dan juga judul-judul penelitian yang berbeda, jurnal yang disarankan pun tidak main-main, jurnal internasional. tahap pertama saja aku sudah bingung dengan teori-teori yang diberika, tahap kedua aku harus meriview jurnal-jurnal internasional dengan waktu yang sangat singkat. Sungguh menguras tenaga dan waktu, seperti yang kalian tau aku bukan hanya seorang mahasiswa tapi karyawan swasta juga, jadi waktu aku bener-bener habis akan dua hal ini saja, belum yang lainnya. Aaaahhhh rasanya ingin menjerit. 

    Aku tidak memiliki kemampuan berfikir yang baik, jadinya kayak ada beban yang berat gitu loh dikapala aku, dan beban itu menggiring aku kearah yang salah, semacam stress ringan gitu. Belum lagi ada beberapa tekanan dari pihak luar yang bikin aku enggak konsen sama sekali, yang bikin aku makin stress.Yang bikin aku stress bukan pekerjaan aku, karena  Pekerjaan aku enggak berat sama sekali, yang berat hanya target-targetnya saja, tapi selama enjoy is okey enggak ada masalah dengan pekerjaan. Yang akhir-akhir ini bikin aku stress kayaknya ketakutan aku dalam mengambil keputusan untuk segera menentukan judul, kekawatiran aku tentang waktu yang aku targetkan jangan sampai enggak sesuai, but semua itu akan semakin rumit kalau cuma dipikirin aja kan. please help me guyssss.....

    Jadi, setelah berulang-ulang kali mikir kenapa bisa sestress ini, ternyata ada hal lain yang mengganggu pikiran aku, ya itu berasal dari keluarga aku. Disaat aku semangat dengan target-target yang aku buat, dengan mimpi-mimpi yang aku rencanain, mereka malah membahas hal enggak aku suka, yang bikin aku kacau bener-bener kacau. Mereka bener-bener enggak mikirin kondisi aku saat mereka membahas soal itu, padahal disaat seperti ini aku butuh dukungan mereka 100% tapi yang aku terima malah ocehan yang eggak penting. fine someday aku akan nikah. Tolong lah jangan ajak aku debat hanya karena hal itu, aku enggak mau berdosa ke kalian.

    Balik kejudul yang udah aku ambil dan juga yang udah aku seriusin, fokus aku saat ini menyelesaikan KKA sesegera mungkin, dan juga Magang. Judul yang aku ambil lumayan berat sih, tapi sebenernya enggak berat sama sekali, terus gimana sih maksudnya hahahahahah... Jadi diminggu pertama aku konsul ama dosen muda, bukan pembimbing ya tapi dosen baik yang bisa diandalkan wkwkwkwkwk.... aku semangat banget, dijor-jorin jurnal internasional sebanyak itu aku senang dan tetap semangat, terus minggu kedua masih bahas jurnal dan juga nentuin judul, and finaly aku nemu judul yang menurut aku bagus pembahasanya bisa secara luas bisa juga enggak tergantung penelitian yang akan aku lakukan nanti. and than ketika masuk minggu ketiga aku berada di fase yang bener-bener buyar, semua yang aku fokusin mencar enggak karuan. Aku merasa mengecewakan dosen yang bantu aku dan aku mereasa mengecewakan diri aku sendiri.

    Saat aku menulis ini, aku sedang dalam kondisi yang tidak sehat, tubuh aku mulai memberontak lagi, aku drop lagi, aku mulai tidak stabil, sampai-sampai aku tidak masuk kerja harus istirahat full, konsumsi obat lagi, vitamin lagi, makan-makanan sehat lagi, pokoknya mulai ptotektif lagi kediri sendiri.  Mungkin aku akan butuh waktu yang sedikit lama sampai kondisi tubuh dan pikiran aku normal untuk bisa di ajak kerja keras lagi. Buat kawan-kawan yang seangkatan dengan aku, yang saat ini juga sedang sibuk dengan KKA, tapi harus tetap fokus dengan judul yang harus segera ada. Jaga kesehatan kalian ya, jangan stress, karena kalau sampai stress kalian enggak akan bisa ngapa-ngapain.

 

Selamat berjuang...

keep healty and keep strong 


28 September 2020

INI PUISI KU UNTUK KAMU

 

Puisi Malam Ini

Oleh : dewhy indah.w

 

 

Bolehkah aku berpuisi malam ini

Ingin ku sapa kau sebagai senja

Kata orang kau adalah ciptaan Tuhan yang paling Mega

Pancar cahayamu bagai surya

            Puncak tertinggi cakrawala menjadi destinasi menikmati lara

            Terimakasih pada pria penyeduh kopi, yang dahinya disergap mimpi

            Akan sakit yang dibuat sendiri

            Siapa suruh kau kenang luka di secangkir kopi ; dasar pemuja

Pulanglah, kamar mu merindukan cerita

Pulanglah, kamar mu merindukan senandung duka

Jangan kau buat gadis-gadis itu tertawa, kau tak punya hak membuatnya merasa bahagia

Sebab dirumahnya banyak beban yang harus kembali diemban

            Jagan lupa tutup buku dan tarik selimut mu

            Jangan lupa selipakan doa pada bantal dan kasur mu

Esok pagi temui fajar ; katakan saja kalau senja tidak kembali sore tadi

Menuju Semester Tujuh

Judulnya dah bener belum ya, menuju semester tujuh atau emang udah semester tujuh. Meskipun masih satu semster lagi, tapi bagiku ini adalah semester akhir yang harus segera mungkin aku selesaikan. Kok rasanya cepet banget, tau-tau udah masuk semester akhir aja, dan belum mempersiapkan apa-apa. Masih hangat banget di ingatan, bagaimana awal-awal masuk kuliah, bagaimana semester satu kesulitan beradaptasi, bagaimana semester satu kesulitan menyesuaikan diri dengan kondisi ada tanggung jawab lain di tempat kerja. Oh iya, aku seorang karyawan swasta, yang Alhamdulillah bisa kerja dan berkuliah diwaktu bersamaan. Bisa sampai di titik ini Masya Allah banget, semua karena dorongan dan dukungan orang-orang yang begitu menyayangi ku sepenuh hati, dan juga karena kebaikan sang pencipta yang selalu memberi kemudahan dan jalan yang mudah meskipun pada dasarnya banyak kerikil juga. Dan itulah bukti kebesaran-Nya terhadap hambanya.

            Ada hal yang sedang aku pikirkan, yang begitu mengganggu selepas dari semester enam, terkait bagaimana persiapan semester akhirku di era pandemic ini, rencana KKA, rencana proposal, rencana hasil dan pastinya rencana penyusunan skripsi, aku bener-bener enggak tau bagaimana memulainya, aku bener-bener enggak tau bagaimana melakukanya. Memikirkan hal tersebut membuat ku makin frustasi, hahahahaha..... Aku orang baru disituasi ini.

            Sejak semester enam aku sudah mulai memikirkan banyak hal terkait rencana-rencana semester akhirku. Namun, kata sebagian orang, tak akan semudah yang kamu bayangkan dan rencanakan  , aku terlambat jika baru memikirkannya disemester enam, seharusnya disemester lima, atau mungkin seharusnya sejak awal, entahlah mana yang lebih bagus dan tepat dilakukan, toh semua orang yang merasakan diposisi ini ada banyak dengan pengalaman yang berbeda-beda. Namun, aku juga berusahaan untuk tidak begitu tertekan, mengingat kondisi saat ini yang begitu menyedihkan, pandemic belum juga dapat diselesaikan, ditambah lagi pertumbuhan ekonomi yang bisa dibilang saat ini sedang berada di fase buruk, banyak yang tutup, banyak yang di PHK, banyak yang dirumahkan, banyak yang kehilangan tempat mata pencaharian, sebagaian orang besar mengatakan “aman dan masih terkendali” entahlah devinisi aman menurut mereka itu seperti apa. sementara bagi orang kecil seperti kita ini, situasi seperti saat ini lumayan mengganggu pikiran.

Aku yakin kita semua mengalami situasi yang sama, ya walaupun kesulitan-kesulitan dan problemnya berbeda-beda. Tapi aku berharap kita semua tetap semangat dan tetap menjaga kesehatan, demi melindungi sesama dan juga diri kita sendiri. Agar secepatnya kita kembali normal menjalani hidup,kembali gembira dan kembali ceria bercengkrama tanpa mengkawatirkan sesuatu yang buruk terjadi.

            Kita balik kepembahasan, Semester tujuh ini akan menjadi semester yang paling sibuk buat aku, dan kita semua mahasiswa semester akhir, apa lagi kalau kita udah target buat selesai cepat. Nah kayak aku memiliki target untuk menyelesaikan semua ini secepat mungkin, setidaknya sebelum akhir tahun 2021, harus sudah selesai. Dari informasi yang ku dapat tahun depan hanya da dua kali ujian, entahlah, mungkin sama saja dengan yang lainnya. Kesulitan ku saat ini adalah memulainya, namun hal itu tidak begitu harus ku kawatirkan, tapi sebenarnya aku kawatir. Mengumpulkan judul, jurnal, data dll. Tidak semudah itu, rasanya pengen nangis kejer dech. Sejak masuk semester tujuh aku mulai banyak membaca jurnal dan artikel. Dan Saat ini juga aku sedang sibuk mencari artikel-artikel ilmiah menyangkut program study yang aku ambil dan juga mencari referensi untuk menjadi acuan buat skripsi nanti.

            Ini benar-benar rumit guys..... #semangatsemestertujuh #pastibisa #anakkeuangan2017


TO ME

Hai, Dew...apa kabar ? aku harap kamu baik-baik saja ya. Pada akhirnya kamu sadar menjadi baik saja tidak cukup, menjadi penurut saja tidak ...