14 Juni 2017

RINDU

Devinisi rindu itu apa sih..
Buat gue rindu itu seperti asap, yang muncul ketika kita membakar sesuatu, lalu menghilang tanpa kita rasa dan sentuh. Rindu itu sebuah rasa di mana gue sendiri gak tau gimana cara menjelaskannya. Gue punya banyak rindu yang gak pernah sampai ke mereka yang gue rindukan. Kata orang dengan berdoa rindu itu bisa sampai !!! gue rasa gak.

Ada ribuan rindu di dalam kehidupan gue,
Gue sekarang udah gede entah udah bisa di katakan dewasa apa belum, saat yang tak menentu gue kadang rindu di masa-masa bocah gue.
Gue rindu ngaji di masjid kampung,
Gue rindu shalat di masjid kampung,
Gue rindu dengan malaikat tak bersayap gue,
Gue rindu dengan kehidupan di kampung,
Gue rindu dengan kakak perempuan gue,
Gue rindu dengan si kembar,
Gue rindu dengan sosok yang gak pernah gue tau wujudnya,
Gue rindu dengan masa sekolah gue
Gue rindu dengan masa manis di komunitas gue,
Gue rindu dengan kebebasan gue yang seakan gue sendiri yang rengut dari diri gue.
Gue rindu dengan sesuatu yang gak bisa gue utarain.
Dan ribuan rindu yang tak terhitung lainnya.

HA HA HA HA ... Lucu aja kalau bahas masalah rasa rindu, gue rasa semua orang di dunia ini merasakan rindu tapi mendevinisakannya berbeda2.

Sekitar 2 hari yang lalu gue ke panti jompo, hati gue bener-bener teriris setibanya di sana, bukan tanpa alasan, tapi gue gak nyangka aja ada anak yang tega mengasingkan orang tua mereka ke tempat seperti itu.Gue tau akan seperti apa repotnya mengurus orang tua yang udah lanjut usia, tapi apa gak ada di pikiran kita, bahwa kita di lindungi dan di urus bukan hanya dari masih dalam kandungan sampai selesai kuliah lalu menikah, tapi sampai detik di mana mereka masih kuat mengurus anaknya, dan tiba di waktu di mana merekalah yang harus kita lindungi,jaga dan merawat. Saat gue harus maju membacakan puisi betemakan orang tua, gue bener-bener gak kuat, gue nangis terus coyy. Gue bahkan mengutuk diri gue sendiri jika kelak melakukan hal seperti ini kepada malaikat gue.

Gue sempat ngobrol dengan salah satu nenek yang ada di sana, gue tanya namanya, gue tanya umurnya,gue tanya soal keluarganya dan dia sempet sedih saat gue tanya itu, gue tanya asalnya atau sukunya, nenek itu seneng banget pas tau kalau gue satu suku dengan dia, yaitu jawa, bahkan nenek itu tak berhenti menatap gue, memberikan senyuman manis ke gue. Dan gue rasa waktu dia muda nenek itu cantik banget karena saat dia tersenyum itu menawan dan adem banget.

Nangis di hadapan nenek itu bukan tanpa alasan, gue lagi membayangkan jika malaikat gue berada di fase di mana dia akan keriput dan menua seperti itu. Gue tersentuh banget saat temen gue bilang nenek itu menyukai mu dew, karena tanpa gue sadari nenek yang tadi gue ajak ngobrol memperhatikan tingkah dan gerak gue, dan dia tersenyum bahagia. Dan itu membuat hati gue ikut bahagia.

Secara tidak langsung, orang tua yang ada di sana merindukan suasa rumah , merindukan anaknya, merindukan cucunya, merindukan semua yang pernah menjadi miliknya,tapi sayang mereka di paksa utuk meningglkan semua hal manis itu karena keegoisan, dan kini mereka hanya duduk membaca dan entah apa lagi yang mereka lakukan di asrama yang mungkin luasnya hanya 3x3 cm, dengan di lengkapi kamar,dapur dan peralatan yang seadanya.

Gue harap kita semua sadar akan pentingnya menjaga orang tua kita,
Gue harap kita semua membuang keegoisan kita
Gue harap kita semua memperlakukan orang tua kita dengan bener,
Gue harap kita semua memahami perasaan orang tua kita,
Karena sejatinya mereka RINDU dengan keluarganya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TO ME

Hai, Dew...apa kabar ? aku harap kamu baik-baik saja ya. Pada akhirnya kamu sadar menjadi baik saja tidak cukup, menjadi penurut saja tidak ...