Mengenai twitan yang ku baca itu, aku merasa kayak di tampar bolak balik gitu, soalnya dulu sebelum aku peduli sama yang gitu-gituan dan berfikir kalau hidup ini itu sama aja, maksudnya sama itu ya "loe bisa ngerayain hari raya apa pun meskipun itu bukan dalam area loe, loe bisa berpasangan dengan siapapun karena cinta itu takdir dan bla bla, loe bisa memilih pemimpin yang loe anggap bisa membawa perubahan". Tapi aku salah besar, semua pemikiran itu terbuka lebar saat perlahan aku belajar tentang hal yang gak ku tau selama ini, dan sekarang sedikit-demi-sedikit aku tau mengenai hal yang selalu muncul di otak ku,pertanyaan-pertanyaan mengenai"kenapa ini di larang, kenapa ini gak boleh". Dari yang ku pahami, ilmu yang ku yakini sampai detik ini tentang menghargai perbedaan itu ya menghargai agama masing-masing, menghormati suku masing-masing, menghormati ras masing-masing dari kita, tidak mengganggu hak orang lain, menghargai hidup orang lain, dll. Dan tidak sulit bagi ku untuk memegang teguh apa yang ku yakini sampai saat ini.
Cara ku menjaga dan menghargai perbedaan antara aku dan teman ku, antara aku dan tetangga ku, ya dengan tidak mengusik mereka, begitu juga sebaliknya, dan allhamdulillah sampai detik ini keadaan tetap damai. Meskipun banyak hal yang makin gak ku pahamani terus terjadi di sini.
Disayangkan sekali jika kita tinggal satu atap/ satu tanah tapi saling menghancurkan,apa tak terlintas di pikiran kita bagaimana pandangan orang lain tentang kita. Yang ku tau orang pandai, orang jenius, orang beriman, orang baik, orang yang selalu berfikir posif tak akan membiarkan hal ini terus terjadi.
Hitam putih hidup kita sudah di gariskan bahkan sejak kita masih setitik darah,apa yang kita pelajari masa kecil, apa yang kita pahami sejak kecil, apa yang sudah di tanamkan dalam diri kita sejak kecil, apa yang sudah kita yakini sejak kecil, tak bisa kah kita pertahankan sampai nanti kita tak lagi ada disini.Jangan semudah itu terpengaruh oleh hal yang menurut kita asing. Sama halnya saat kita memakan-makanan yang belum pernah kita cicipi, secara sepontan kita akan berkata "Makanan apa ini, rasanya aneh dan tidak masuk akal".
Mari sama-sama mencintai perbedaan dengan cara yang damai, Damai untuk KITA,MEREKA,DIA,KAMU,AKU,KALIAN.